Kebudayaan Jawa : Macam, Model dan Sejarahnya
![]() |
Sumber; Kang Masrukhan |
Kebudayaan Jawa : Macam, Model
dan Sejarahnya
Kebudayaan Jawa yaitu hasil
pemikiran orang Jawa yang dituangkan menjadi kultur yang terus dipertahankan sampai
dikala ini. Kebudayaan Jawa secara garis besar terbagi menjadi tiga kebudayaan
yang mencakup kebudayaan Jawa Tengah, kebudayaan D.I. Yogyakarta, dan
kebudayaan Jawa Timur. Kebudayaan Jawa hal yang demikian meliputi
bermacam-macam hal, seperti rumah adat, seni kultur, nyanyian-nyanyian Jawa,
alat musik tradisional, dan sebagainya. Kebudayaan Jawa sudah familiar sampai
mancanegara. Malahan di sebagian negara, seperti Australia, Belanda, dan
Amerika, kebudayaan Jawa seperti gamelan betul-betul familiar, pun menjadi
salah satu mata pembelajaran/mata kuliah di sebagian sekolah dan universitas.
Poin Filosofi dalam Kebudayaan
Jawa
Kebudayaan Jawa hal yang demikian
seperti itu tersohor tak cuma sebab keunikan dan keindahannya, tapi juga sebab
mengandung poin-poin dan filosofi hidup di dalamnya. Kebudayaan Jawa hal yang
demikian terefleksi dari pemikiran orang Jawa yang sistematis. Dalam menjalani
kehidupannya, orang-orang Jawa senantiasa menggunakan filosofi budi luhur, budi
pekerti, dan tata krama sebagai tiga hal yang saling berkaitan.
Norma luhur, dalam kebudayaan
Jawa yaitu ajaran yang terkandung dalam kultur kejawen. Norma luhur yaitu
ideologi kejawen yang tertuang sebagai falsafah hidup orang Jawa dalam
bertindak. Dalam kehidupan keseharian, budi luhur terbentuk dalam budi pekerti.
Norma pekerti yaitu etos kehidupan yang menyusun tata krama dalam kehidupan.
Pelbagai yaitu suatu perwujudan yang menampakkan perilaku seseorang, apakah
mempunyai budi luhur ataukah tak.
Norma luhur, budi pekerti, dan
tata krama yaitu tiga hal yang saling berkaitan. Ketiganya terkandung dalam
kebudayaan orang Jawa yang dibuat dalam perilaku sehari-hari. Norma luhur yaitu
tanda tertinggi supaya orang Jawa selalu bertindak bijaksana dalam
kehidupannya.
Komponen Kebudayaan Jawa
Pakaian yang sudah diterangkan di
atas, kebudayaan Jawa terbagi menjadi 3 adalah kebudayaan Jawa Tengah,
kebudayaan D.I. Yogyakarta, dan kebudayaan Jawa Timur. Ketiganya mempunyai
kemiripan melainkan mempunyai ciri khas masing-masing. Pakaian akan dibahas kebudayaan
dari ketiga tempat hal yang demikian. Walaupun kebudayaan yang akan dibahas
mencakup rumah adat, baju adat, bermacam-macam tarian tempat, dan juga senjata
khas dari tempat hal yang demikian.
1. Kebudayaan di Jawa Tengah
a. Rumah Komponen
Lazimnya Jawa Tengah, D.I.
Yogyakarta, dan Jawa Timur mempunyai nama rumah adat yang sama yakni Joglo.
Akan tapi spesifikasi Joglo di tiap-tiap tempat mempunyai ciri khas yang
sedikit membedakan satu sama lain di tiap-tiap tempat. Di Jawa Tengah, Joglo
mempunyai 3 komponen utama di dalamnya, yakni pendopo, pringgitan, dan juga
omah ndalem. Pendopo yaitu komponen utama yang diaplikasikan untuk mendapatkan
tetamu. Selain pringgitan diaplikasikan sebagai daerah pertunjukan wayang,
meski dikala ini pertunjukan wayang tak senantiasa ada di ruang prinngitan.
komponen omah ndalem yaitu ruang untuk keluarga, umumnya terdapat tiga kamar
untuk keluarga.
Di komponen pendopo terdapat 4
pilar yang disebut sebagai soko guru. Selain soko guru yang terdiri dari 4
pilar ini melambangkan 4 arah mata angin. Pada komponen omah ndalem terdapat
dua ketinggian yang berbeda. Ketinggian yang berbeda hal yang demikian
mempunyai fungsi sebagai peredaran udara yang bagus.
b. Dulu Komponen
Dulu adat Jawa Tengah untuk
laki-laki disebut Beskap. Sebagai komplementer, komponen kepala umumnya ditutup
dengan blangkon atau kuluk. Namun komponen bawah mengaplikasikan jarik yang
diikat mengaplikasikan stagen. Pada komponen belakang diselipkan senjata
tradisional bernama keris.
Untuk perempuan, baju adatnya mengaplikasikan
kebaya. Selain bawah mengaplikasikan jarik yang juga diikat mengaplikasikan
stagen. Pakaian rambut akan dibenahi dengan metode disanggul. Pakaian itu,
rambut juga akan dihias dengan bermacam-macam aksesoris. Aksesoris lain yang
juga diaplikasikan sebagai komplementer ialah cincin, kalung, dan gelang.
c. Tari Walaupun
Tarian tradisional tempat Jawa
Tengah mencakup tari Serimpi, tari Bambangan Cakil, tari Enggat Enggot, dan
tari Kendalen. tari Serimpi yaitu tarian yang dibawakan oleh perempuan dan
tariannya dilaksanakan dengan lembut da anggun. Pakaian, tarian ini yaitu
tarian yang dibawakan di kawasan keraton. Tari Bambangan Cakil yaitu tarian
yang melambangkan konfrontasi kepada wujud angkara naik pitam. Tarian ini
mengisahkan Srikandi yang melawan Buto Cakil. Tari Enggat Enggot yaitu tari
yang dibawakan dengan gerakan lincah para penari. Tarian ini mengandalkan
gerakan dinamis dengan diiringi musik calung. Tarian ini yaitu tarian
tradisional dari Banyumas. Namun tari Kendalen ialah tarian yang menandakan
cerita perihal prajurit yang gagah berani.
d. Senjata Tradisional
Senjata tradisional sekalian khas
dari Jawa Tengah ialah keris. Dalam baju adat Jawa Tengah, keris umum
diaplikasikan sebagai komplementer dengan diselipkan pada stagen di komponen
belakang tubuh. Pakaian, keris dianggap cakap menampakkan posisi seseorang
dalam masyarakat.
2. Kebudayaan Jawa Timur
a. Rumah Komponen
Jawa Timur mempunyai macam rumah
adat Joglo. Selain macam rumah Joglo Jawa Timur yaitu macam Joglo Situbondo.
Runah adat ini mendapatkan akibat dari rumah macam Madura. Rumah Joglo
Situbondo tak mempunyai kamar-kamar di dalam, serta tak mempunyai pintu
belakang seperti rumah Joglo lainnya. Walaupun masuk lewat komponen samping
rumah. Untuk tetamu laki-laki ditempatkan di serambi depan, meskipun untuk
tetamu perempuan bertempat di serambi belakang.
b. Dulu Komponen
Dulu adat Jawa Timur yang
digunakan dalam keseharian mencerminkan kesederhanaan dan ketegasan tanpa ragu.
Untuk laki-laki, umumnya menerapkan baju lengan panjang tanpa kerah. komponen
dalam mengaplikasikan t-shirt dengan warna belang-belang (merah dan putih).
Kemudian, untuk komponen bawah mengaplikasikan celana sebatas lutut dengan
dilengkapi ikat pinggang besar. Namun untuk perempuan, baju adatnya berupa kebaya
pendek. komponen bawah juga sebatas lutut. Dulu adat perempuan Jawa Timur
umumnya dilengkapi dengan aksesoros kalung bersusun dan gelang kaki.
c. Tari Walaupun
Tarian tradisional asal Jawa
Timur didominasi oleh tarian-tarian dengan gerakan dinamis. Komponen tarian
asal Jawa Timur mencakup tari Remo, tari Reog Ponorogo, dan tari Tandakan. Tari
Remo yaitu tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa kepahlawanan. tak heran pula sekiranya Surabaya disebut
sebagai kota pahlawan. Pakaian sebab memang kota hal yang demikian menjadi
daerah bersejarah dalam melawan penjajah, terbukti kota hal yang demikian
menjadi asal tarian dengan lambang kepahlawanan. Tari Reog Ponorogo yaitu
tarian yang melambangkankeperkasaan, kejantanan, dan kegagahan. Namun tari
Tandakan yaitu macam tarian pergaulan sehingga mempunyai sifat lincah dalam
tariannya. Kebudayaan Jawa Timur tegas melainkan konsisten simpel terbukti
terefleksi dalam kehidupan masyarakatnya.
tak heran sekiranya kita temui masyarakat Jawa Timur yang tegas
melainkan simpel.
Komentar
Posting Komentar